Selasa, 16 Desember 2008

TIDAK SEKEDAR POSITIF THINKING

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS.Al-‘Ankabut:69)
Positive thinking yang bersumber dari sebuah keyakinan akan kemenangan di dalam perjuangan akan melahirkan orang-orang yang tangguh, perkasa, tegar dan juga kokoh meskipun berbagai macam aral dan rintangan selalu menerpa.
Dalam kehidupan yang kita jalani, kita harus meyakini bahwa dalam menjalani kehidupan apapun peran yang kita mainkan dimuka bumi ini maka keyakinan yang kuat akan melahirkan cara pandang yang lebih dari sekedar positive thinking akan mengantarkan kita pada sebuah kesuksesan.
Tidak ada seorangpun yang sekarang mencapai kesuksesannya yang pada masa-masa sebelumnya tidak mengalami kegagalan dan kerugaian yang bisa dibilang tidak sedikit. Bahkan sampai-sampai ada yang harus menjual rumahnya untuk menutupi kerugiannya.
Pengarang buku Rich Dad Poor Dad, Robert T Kiyosaki. Sebelum dia sukses dia pernah sempat tinggal di dalam sebuah garasi rumah temannya.
Dalam menjalani kehidupan dibutuhkan orang-orang yang mampu memiliki lebih dari sekedar positive tinkingke pada Allah. Walaupun pada kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan sedang menimpa diri kita.
Marilah kita berusaha untuk melihat dan menerawang jauh kedepan dan berusaha mengambil hikmah dari setiap kejadian-kejadian yang menimpa diri kita. Jangan cepat menyimpulkan setiap yang terjadi pada diri kehidupan kita yang pada akhirnya menyebabkan kita mendahului takdir yang telah di tetepkan oleh Allah kepada kita.
Ada sebuah kisah tentang seorang pendoa yang berdoa :

Ketika kumemohon kepada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat,
Ketika kumemohon kepada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah untuk dipecahkan,
Ketika kumemohon kepada Allah kesejahtraan,
Allah memberiku akal untuk berfikir,
Ketika kumemohon kepada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi,
Ketika kumemohon kepada Allah sebuah cinta,
Allah memberiku orang-orang yang bermasalah untuk kutolong,
Ketika kumemohon kepada Allah bantuan,
Allah memberiku kesempitan
Aku tidak pernah menerima apa yang ku pinta, 
Tapi aku menerima segala yang kubutuhkan
Doaku terjawab sudah….

FOKUS PADA KEKUATAN, HARAPAN DAN PELUANG

“Jika kamu sudah mengazamkan suatu urusan maka bertakwalah kepada Allah.” (QS. Ali Imran:150)
Manusia diberikan kebebasan dalam memilih hidup, Allah telah mengaruniakan perangkat pikiran dan jiwa, hawa nafsu hingga hati dan panca indra yang di gunakan manusia untuk merenungkan dan berfikir terhadap kehidupan dan alam semesta ini. 
Kebebasan dalam memilih fokus menghabiskan sebagian besar waktu dan energi untuk menjadi seorang manusia reaktif atau manusia yang proaktif.
Menjadi manusia reaktif adalah tipe manusia yang memfokuskan dirinya pada lingkaran kekhawatiran atau dengan kata lain lebih banyak memfokuskan pada kelemahan diri, oranglain, masalah dalam lingkungan. Atau menghasilkan energi negative, terfokus pada sikap menyalahkan dan menuduh, menimbulkan perasan jadi korban.
Menjadi manusia proaktif, memfokuskan upaya mereka pada lingkungan. Mereka mengerjakan semua yang menurut mereka dapat menghasilkan/berbuat sesuatu, sifat energi positif membuat lingkaran pengaruh mereka meningkat. Artinya mereka cendrerung memperbaiki diri sendiri dan tidak merasa kwawatir soal keadaan, justru merekalah yang mampu mempengaruhi keadaan tersebut.
Dalam mengejar kesuksesan kita harus benar-benar fokus pada peluang yang diberikan Allah kepada kita, kita harus dapat meraih peluang-peluang kesuksesan sebelum peluang tersebut hilang dan diambil orang lain.
Fokus menjadi suatu hal yang sangat penting dalam segala aktivitas baik itu bisnis, karir, studi, impian, dan harapan. Karena ketika kita fokus pada suatu peluang maka kita akan dapat optimal untuk mengejar dan mendapatkan peluang tersebut, sehingga kita memiliki harapan. Dengan harapan menusia memiliki semangat hidup dan berusaha untuk mengendalikan kehidupannya. Kita dapat mempersiapkan dengan optimal apa-apa saja yang dibutuhkan untuk mendapatkan peluang. Kita juga akan lebih mudah untuk berkosentrasi di dalam mengejar peliang tersebut.
Fokus pada kekuatan dan peluang harus lebih mendominasi dalam benak dan pikiran kita dibandingkan fokus pada kelemahan diri dan ancaman dari pesaing atau musuh, hal ini menyebabkan kita akan diliputi rasa optimis dalam memenangkan pertempuran karena keyakinan diri yang yang bermuara dan rasa optimis akan membangkitkan energi dahsyat yang berbeda di bawah alam sadar kita.

STRATEGI KELUAR : BELAJAR DARI KUPU-KUPU

“Keberhasilan adalah hak bagi siapapun yang mau bersusah-susah dahulu dalam mengejar keberhasilannya. Orang-orang yang akan dapat menikmati keberhasilan hanyalah orang yang memiliki cita-cita dan tekad yang kuat serta mau merasakan kesusahan terlebih dahulu demi mencapai keberhasilannya tersebut”. 
Di contohkan ulat dan kupu-kupu adalah binatang yang jauh perbedaannya, ulat bagi sebagian besar menganggap binatang yang menjijikkan, menjadi hama bagi tanaman, tak jarang orang yang melihat binatang ini segera menghindar, mengusir, bahkan sampai membunuhnya.
Kupu-kupu tak jarang orang menyukainya, selain indah dipangdang dengan motif sayap yang beranekaragam dan kupu-kupu bermanfaat bagi proses penyerbukan tanaman.
Menjadi kupu-kupu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, membutuhkan proses dan pengorbanan yang besar bagi seekor ulat. Seekor utat tidak akan menjadi seekor kupu-kupu jikalau ulat tersebut tidak mengikuti ujian-ujian yang sangat berat dalam metamorfosisnya.
Ulat yang sukaanya memakan daun-daun, jikalau dia tidak berhenti untuk menghilangkan kebiasaan memekan proses perubahan tersebut tidak akan terjadi. Adapun ujian-ujian yang harus dialami seekor ulat pertama berupa tidak boleh memakan daun-daun, kedua harus lapar atau berpuasa menahan godaan-godaan dari temen-teman ulat yang terus makan dan makan tampa ingin bersusah payah menjadi seekor kupu-kupu, ketiga dalam menahan lapar ulat harus mengeluarkan airliur dan airliur tersebut dililitkan pada seluruh tubuh ulat sampai airliur tersebut membentuk sebuah kepompong.setelah itu berdiamlah didalamnya sampai terbentuk sayap, kaki, belalai untuk penghisap madu.
Semua ini harus dijalankan oleh seekor utat demi menjadi seekor kupu-kupu. Dia harus menjalankan ujian-ujian dari diri sendiri dan godaan-godaan dari teman-temannya.
Setelah terbentuk seekor kupu-kupu betapa indahnya alam yang dapat dirasakannya, bisa berkeliling melihat bunga-bunga yang bermekaran, terbang kesana-kemari, oh… indahnya….
Coba bandingkan dengan ulat-ulat yang hanya mementingkan perut dan mau enaknya saja, memekan daun-daunan, semakin lama tubuh mereka semakin membesar, warna kilit semakin tampak hitam, jikalau burung atau hewan pebangsa ulat, mereka pasti tidak akan selamat dan juga jikalau mereka terjatuh di tanah mereka akan terinjak oleh manusia atau pun terjatuh di dalam selokan meka akan mati. 
Janganlah pernah menyerah selama kita meyakini sesuatu yang sudah pasti kebenarannya walaupun harus dilalui dengan kepahitan, kegetiran dan sesuatu yang tidak disuka, yakinlah ada sesuatu yang manis untuk diperoleh kela, dan insya Allah kita akan menikmati jerih payah atas apa yang telah kita lakukan itu. Yakinnlah…!