Selasa, 16 Desember 2008

STRATEGI KELUAR : BELAJAR DARI KUPU-KUPU

“Keberhasilan adalah hak bagi siapapun yang mau bersusah-susah dahulu dalam mengejar keberhasilannya. Orang-orang yang akan dapat menikmati keberhasilan hanyalah orang yang memiliki cita-cita dan tekad yang kuat serta mau merasakan kesusahan terlebih dahulu demi mencapai keberhasilannya tersebut”. 
Di contohkan ulat dan kupu-kupu adalah binatang yang jauh perbedaannya, ulat bagi sebagian besar menganggap binatang yang menjijikkan, menjadi hama bagi tanaman, tak jarang orang yang melihat binatang ini segera menghindar, mengusir, bahkan sampai membunuhnya.
Kupu-kupu tak jarang orang menyukainya, selain indah dipangdang dengan motif sayap yang beranekaragam dan kupu-kupu bermanfaat bagi proses penyerbukan tanaman.
Menjadi kupu-kupu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, membutuhkan proses dan pengorbanan yang besar bagi seekor ulat. Seekor utat tidak akan menjadi seekor kupu-kupu jikalau ulat tersebut tidak mengikuti ujian-ujian yang sangat berat dalam metamorfosisnya.
Ulat yang sukaanya memakan daun-daun, jikalau dia tidak berhenti untuk menghilangkan kebiasaan memekan proses perubahan tersebut tidak akan terjadi. Adapun ujian-ujian yang harus dialami seekor ulat pertama berupa tidak boleh memakan daun-daun, kedua harus lapar atau berpuasa menahan godaan-godaan dari temen-teman ulat yang terus makan dan makan tampa ingin bersusah payah menjadi seekor kupu-kupu, ketiga dalam menahan lapar ulat harus mengeluarkan airliur dan airliur tersebut dililitkan pada seluruh tubuh ulat sampai airliur tersebut membentuk sebuah kepompong.setelah itu berdiamlah didalamnya sampai terbentuk sayap, kaki, belalai untuk penghisap madu.
Semua ini harus dijalankan oleh seekor utat demi menjadi seekor kupu-kupu. Dia harus menjalankan ujian-ujian dari diri sendiri dan godaan-godaan dari teman-temannya.
Setelah terbentuk seekor kupu-kupu betapa indahnya alam yang dapat dirasakannya, bisa berkeliling melihat bunga-bunga yang bermekaran, terbang kesana-kemari, oh… indahnya….
Coba bandingkan dengan ulat-ulat yang hanya mementingkan perut dan mau enaknya saja, memekan daun-daunan, semakin lama tubuh mereka semakin membesar, warna kilit semakin tampak hitam, jikalau burung atau hewan pebangsa ulat, mereka pasti tidak akan selamat dan juga jikalau mereka terjatuh di tanah mereka akan terinjak oleh manusia atau pun terjatuh di dalam selokan meka akan mati. 
Janganlah pernah menyerah selama kita meyakini sesuatu yang sudah pasti kebenarannya walaupun harus dilalui dengan kepahitan, kegetiran dan sesuatu yang tidak disuka, yakinlah ada sesuatu yang manis untuk diperoleh kela, dan insya Allah kita akan menikmati jerih payah atas apa yang telah kita lakukan itu. Yakinnlah…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar